Film horor Indonesia kembali menghadirkan warna baru lewat ‘Rest Area’, karya terbaru sutradara Aditya Testarossa yang siap tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025.
Film itu mengusung konsep teen-slasher dengan sentuhan balas dendam. Uniknya film tersebut juga mengusung kritik sosial tentang keserakahan, dosa masa lalu, dan konsekuensi dari perbuatan manusia.
Dalam peluncuran poster dan trailer di Metropole XXI, Jakarta Pusat, Rabu (20/8), para pemeran berbagi pengalaman seputar keterlibatan mereka di film tersebut.
Aktris Lutesha yang didapuk memerankan karakter Zizi, mengaku antusias karena film ini menjadi proyek pertama baginya di genre teen-slasher.
“Aku tertarik bergabung dalam projek ini, karena ini genre yang belum pernah aku coba, bisa dibilang teen-slasher. Pemeran utamanya lima orang yang perilakunya nggak baik,” ungkap Lutesha.
| Baca Juga: Nicholas Saputra Selamat dari Kecelakaan Pesawat di Film ‘Tukar Takdir’
Meski demikian, ia menyebut tokoh Zizi yang ia perankan sedikit berbeda dari karakter lainnya. “Bisa dibilang dia yang mempunyai moral sedikit lebih baik dibandingkan teman-temannya,” tambahnya.
Film ini juga mempertemukan kembali Lutesha dengan aktor Chicco Kurniawan. Keduanya yang dikenal bersahabat di kehidupan nyata ternyata harus menghadapi kesulitan saat beradu akting, terutama ketika harus menampilkan emosi yang berlawanan.
“Soalnya ada satu adegan dia itu harus marah-marahin aku. Sedangkan ya kita kan, in real life, sahabatan. Jadi kesusahan untuk membedakan antara real life sama karakter,” ujar Lutesha mengenang momen syuting bersama Chicco.
Selain Lutesha dan Chicco, deretan aktor muda lainnya seperti Ajil Ditto, Julian Jacob, Lania Fira, Haydar Salizh, dan Alfrian Arisandy juga ikut memperkuat film ini.
| Baca Juga: Serial Terbaru ‘Catatan Hati Seorang Istri’, Naysilla Mirdad Diselingkuhi

Mereka berperan sebagai sekelompok anak muda kaya raya yang terjebak di sebuah rest area terpencil pada malam hari. Tempat singgah itu yang seharusnya aman, justru berubah menjadi arena teror penuh misteri.
Aditya Testarossa selaku sutradara menekankan bahwa ‘Rest Area’ bukan hanya sekadar tontonan horor dengan kejutan visual. Ia ingin penonton merasakan ketegangan psikologis yang berlapis.
“Tentang apa yang mereka sembunyikan, dan bagaimana dosa itu selalu menagih balas. Saya ingin penonton merasakan ketakutan yang datang bukan hanya dari luar, tapi juga dari dalam diri mereka sendiri,” tutur Aditya.
Salah satu elemen yang membuat film ini menarik perhatian adalah kemunculan sosok hantu baru bernama Hantu Kresek. Karakter menyeramkan ini digambarkan dengan kepala yang terbungkus plastik hitam dan dilakban, menghadirkan simbol kuat tentang kematian dan dosa yang berusaha ditutupi namun tak pernah benar-benar hilang.
Hantu Kresek diproyeksikan menjadi ikon baru horor Indonesia.
Dengan kombinasi pemain muda, cerita balas dendam yang kuat, serta sosok hantu yang unik, Rest Area diharapkan dapat menambah daftar panjang film horor Indonesia yang tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga memberikan refleksi moral.
Bagi Lutesha, pengalaman ini menjadi langkah penting dalam perjalanan kariernya. “Ini genre yang baru banget buat aku, jadi aku benar-benar excited,” ujarnya. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.