Peristiwa tragis dialami Raya. Balita (4) asal Kampung Pasir Ceuri, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu meninggal akibat tubuhnya dipenuhi ribuan cacing gelang.
Kejadian tersebut viral di media sosial. Terutama Instagram. Lewat akun @rumah_teduh_sahabat_iin, unggahan video berdurasi sembilan menit tentang Raya pada 14 Agustus 2025 telah ditonton jutaan orang.
Terlihat, Raya dirawat di ICU tanpa identitas kependudukan maupun kartu BPJS. Kondisinya disebut kritis hingga ada cacing yang keluar dari hidung, mulut, dan anus.
Meski sempat dibantu filantropi Rumah Teduh Sahabat Iin, nyawa Raya tak tertolong akibat kondisi yang cukup parah. Melalui keterangan tertulis pada Rabu (20/8/2025), Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan cacing yang menginfeksi Raya adalah cacing gelang.
| Baca Juga: Jaga Tubuh Ideal, Serena Williams Konsumsi Obat Diet
“Dalam kasus anak R (Raya, red) di Kabupaten Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang,” ujar Aji.
Aji menjelaskan, jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali karena ukuran berkisar antara 10-35 cm.
Dari tubuh balita itu, sebelumnya dikeluarkan lebih dari satu kilogram cacing hidup. Kok bisa? “Itu bisa terjadi bila telur infektif cacing itu tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus, kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe,” jelasnya.
“Lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya Pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas,” tambahnya.
| Baca Juga: Mengenal Panic Attack: Mendadak Terkenal Bisa Jadi Pemicu
Peristiwa tersebut menunjukkan infeksi cacing gelang bukan masalah sepele. Infeksi itu mudah masuk ke tubuh anak-anak yang bermain di tanah terkontaminasi. Lalu, memasukkan tangan ke mulut tanpa mencuci bersih, atau melalui air yang tercemar.
Maka, Aji mengimbau masyarakat agar menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dengan membiasakan mencuci tangan di 5 waktu penting yakni setelah makan, setelah BAB, sebelum menjamah makanan, sebelum menyusui dan setelah beraktivitas.
“Melakukan BAB pada tempatnya, memakai alas kaki, memotong kuku. Jika ada gejala cacingan segera berobat ke puskesmas, dan untuk anak usia 1-12 tahun minum obat cacing yang diberikan petugas Puskesmas 2 kali setahun,” ujarnya.
Bahaya Cacing Gelang
Dilansir dari Mayo Clinic, WHO menyatakan ancaman askariasis atau infeksi cacing gelang pada manusia harus diwaspadai. Penyakit itu umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis dengan sanitasi buruk.
Anak usia 10 tahun ke bawah lebih rentan terkena infeksi tersebut. Sebab, belum terbiasa menjaga kebersihan tangan.
Perlu diketahui, telur cacing gelang biasanya masuk ke tubuh melalui, (1) Makanan atau air tercemar tinja. (2) Tanah yang digunakan sebagai pupuk. (3) Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dimasak dengan benar.
| Baca Juga: Mengenal Tren Jalan Kaki ala Jepang yang Lagi Digemari
Siklus hidup cacing gelang terjadi di dalam tubuh manusia. Prosesnya, telur masuk lewat mulut, menetas di usus. Larva menembus dinding usus, lalu ikut aliran darah menuju paru-paru.
Dari paru-paru, larva naik ke tenggorokan, batuk, lalu tertelan kembali. Kembali ke usus, larva tumbuh menjadi cacing dewasa dan menghasilkan telur.
Satu ekor betina bisa menghasilkan 200.000 telur per hari.
Gejala Terinfeksi Cacing Gelang
Gejala mirip penderita asma. Seperti batuk kering, sesak napas, dan wheezing atau mengi.
Jika jumlah cacing banyak, gejala di usus bisa muncul berupa:
– Nyeri perut samar
– Mual, muntah, atau diare
– Nafsu makan turun, berat badan menurun
– Pada kasus berat: konstipasi, muntah cacing, bahkan cacing keluar bersama tinja
Jika tidak segera ditangani, maka akan memperhambat pertumbuhan anak karena gizi tidak terserap. Parahnya, robekan usus yang menyebabkan peritonitis (infeksi rongga perut), radang usus buntu hingga sumbatan saluran hati atau pankreas. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.