Jalan Sempat Terendam, Akses ke Tukka Tapteng Berangsur Terbuka

2 hours ago 3

fnr | CNN Indonesia

Sabtu, 20 Des 2025 09:48 WIB

Akses jalan menuju Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, mulai lancar setelah pembersihan sungai. Namun, kebutuhan air bersih masih menjadi tantangan bagi warga. Akses ke Tukka Tapanuli Tengah berangsur terbuka. (CNN Indonesia/Farida)

Jakarta, CNN Indonesia --

Akses jalan menuju Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), berangsur lancar. Aliran sungai yang sebelumnya tersumbat akibat kayu dan material longsor kini telah dibersihkan sehingga tidak lagi meluap ke badan jalan.

Kecamatan Tukka merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana banjir dan longsor di Tapanuli Tengah. Sejumlah desa di Kecamatan Tukka sempat sulit diakses karena jalan berubah menjadi aliran sungai.

Hal itu disebabkan aliran Sungai Aek Godang dan Sungai Sigotom tersumbat kayu gelondongan yang terbawa banjir serta material longsor, sehingga air meluap ke jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adian Siregar, warga Kelurahan Tukka, mengatakan sudah beberapa hari ini alat berat membersihkan Sungai Sigotom dan Aek Godang. BPBD, BNPB, polisi, TNI, dan masyarakat ikut bergotong royong membersihkan jalan dan membuat parit.

"Sekarang aliran sungainya mulai lancar, air tidak lagi meluap ke jalan, mobil pun sudah bisa lewat," kata Adian Siregar, Sabtu (20/12).

Adian menyebutkan membaiknya akses jalan turut memperlancar distribusi bantuan ke wilayah tersebut. Namun, Adian menyebutkan bahwa kebutuhan air bersih masih menjadi kendala bagi sebagian warga.

"Setelah air surut, bantuan makin banyak masuk. Tapi air bersih masih agak sulit. Sudah ada bantuan toren hampir di setiap dusun, ada yang diisi sampai tiga kali sehari, tapi masih belum cukup," ujarnya.

Sementara itu, Marlina, warga dari Dusun Gotom, mengatakan alat berat juga dikerahkan untuk membersihkan rumah dan lingkungan warga.

"Gang di dusun kami sedang dikeruk, tanahnya dipindahkan ke tempat yang lebih rendah. Tapi harapannya alat berat bisa ditambah supaya pembersihan lebih cepat," paparnya.

(har)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |