Fajar Nugros Ungkap Tantangan Unik Garap ‘Comic 8: Revolution’

4 weeks ago 17

Fajar Nugros berbagi cerita menarik di balik proses penyutradaraan film ‘Comic 8: Revolution’. Menggantikan Anggy Umbara sebagai sutradara, Fajar menghadirkan sentuhan berbeda, termasuk bagaimana karakter setan di film itu justru dibully, bukan ditakuti.

Fajar mengungkapkan, salah satu daya tarik bagi dirinya untuk menggarap film tersebut adalah karakter setan dikemas secara jenaka. Bukan untuk menakut-nakuti penonton, makhluk gaib menjadi sasaran olok-olok para karakter di film.

“Yang ada karakter setannya tuh, tapi kita tidak membuat orang jadi takut sama setan. Setannya dibully. Itu buat saya hal baru gitu, yang, ‘Oke, gua mau bikin film itu,'” kata Fajar Nugros.

| Baca Juga: Pemain Serial ‘Swipe Right’ Bongkar Fakta Unik di Balik Layar

Tak hanya soal karakter setan, Fajar juga mengungkapkan pendekatan khusus dalam mengarahkan para aktor, termasuk Haji Andre yang dikenal luas lewat komedi di berbagai program televisi. Meski Andre kerap tampil dengan gaya khas komedinya di layar kaca, Fajar tetap melakukan pengolahan karakter agar sesuai dengan kebutuhan cerita.

“Jadi setiap sutradara itu punya ciri khas masing-masing. Saya tipikal sutradara yang menjadikan aktor-aktor saya itu partner. Partner saya dalam menafsirkan skrip itu untuk menjadi sebuah visual. Jadi kita develop ceritanya bareng-bareng,” ujarnya.

Kehadiran Andre di film tersebut memang membawa nilai lebih dari sisi komedi, namun tetap dikontrol agar tidak melenceng dari benang merah cerita.

“Beliau sih, kalau kita suruh melucu, udah pasti lucu. Eh, taruh kamera suruh mereka diem aja udah lucu, suruh ngobrol lagi tambah lucu, gitu, kan. Tapi di sini, kan, film itu punya cerita. Nah, cerita ini yang harus kita kontrol. Di situlah tugas sutradara dalam mengarahkan aktornya,” terang Fajar.

| Baca Juga: Asmara Abigail Jadi Juri Locarno Film Festival di Swiss

Lebih lanjut, Fajar juga menyinggung soal langkah Falcon Pictures yang menggelar kompetisi untuk mencari talenta baru dalam proyek film ‘Comic 8: Revolution’. Meski bukan keputusannya secara langsung, ia mengapresiasi inisiatif tersebut karena bisa menjadi penyegaran bagi industri film Indonesia.

“Kalau itu bukan saya yang jawab, itu harus Falcon yang jawab. Kalau saya di sini kan juga sutradara pengganti Mas Anggi. Planning-nya Falcon mau apa, ya, yang tahu cuma Falcon. Tapi buat saya, hal bagus ya yang Falcon lakukan. Artinya industri ini akan bermunculan aktor-aktor baru, bermunculan stand-up stand-up baru, biar akhirnya makin banyak, makin rame pilihannya, jadi nggak ada kalimat, ‘Dia lagi, dia lagi,’ gitu,” jelasnya.

Fajar pun berharap langkah ini bisa memperkaya warna industri film Indonesia.

“Menurut saya Falcon harus diapresiasi, berani untuk menambah warna di industri perfilman. Karena kalau semuanya yang di situ-situ aja, ya, nanti akan kalimatnya begitu-begitu aja, ‘Dia lagi, dia lagi.’ Tapi ini kan jadi ada hal baru, ada yang baru, ada yang lama men-support yang baru, akhirnya, apa, bertumbuh nih perfilman ini. Aktor-aktor baru lagi. Sutradara juga nggak kebingungan lagi,” pungkas Fajar. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |