Konflik rumah tangga Chikita Meidy berujung gugatan cerai. Mantan penyanyi cilik itu resmi menggugat cerai suami, Indra Adhitya Rachim, ke Pengadilan Agama Tigaraksa. Kabar tersebut dibenarkan kuasa hukum Indra, Yofnedi SH.
“Chikita Meidy sudah mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Tigaraksa. Sidang perdana diperkirakan awal Agustus 2025,” kata Yofnedi dikutip dari Youtube Intens Investigasi, pada Kamis (10/7/2025).
Gugatan cerai itu dilayangkan Chikita setelah dilaporkan Indra ke Polresta Tangerang, Tigaraksa, Sabtu (28/6/2025) atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT.
| Baca Juga : Lempar Botol, Chikita Meidy Dilaporkan Suami Atas Dugaan KDRT
Dalam kasus tersebut, Chikita dituduh melempar botol skincare dan mengenai kepala suami.
“Lagi diskusi, cekcok, saya dilempar botol skincare dan kena kepala. Enggak ada bekas, cuma pusing. Kejadiannya bulan Januari atau Februari 2025,” ungkap Indra.
Dugaan kekerasan yang dialami Indra Adhitya tidak hanya terjadi satu kali, melainkan berulang sepanjang masa pernikahan.
| Baca Juga : Chikita Meidy Disomasi Imbas Tuding Suami Pakai Uang Perusahaan Untuk Judol
“Ini kan peristiwa hukumnya bukan sekali, selama tenggat waktu pernikahan, 4 tahun. Iya, keributannya bahkan lebih dari 4 kali, lima kali,” terang kuasa hukum Indra Adhitya, Raidin Anom dalam kesempatan yang sama.
Perseteruan mereka bermula saat Chikita menuduh suami memakai dana perusahaan skincare miliknya senilai Rp160 juta untuk bermain judi online (judol).
Tapi menurut Indra, uang tersebut dialokasikan untuk kebutuhan keluarga. Bahkan, ia mengklaim telah mengembalikan seluruh uang perusahaan Chikita pada Januari lalu, tepatnya sebelum mereka pisah rumah.
| Baca Juga : Suami Chikita Meidy Bantah Pakai Uang Perusahaan Untuk Judol
“Itu jelas-jelas Rp160 juta saya pakai buat bayar cicilan rumah selama setahun, ada buktinya semua saya,” ujar Indra dikutip dari YouTube SCTV, Senin (23/6/2025).
Sementara perihal judi online, Indra mengaku pernah melakukannya. Tapi hanya sebatas iseng. Bukan kecanduan seperti apa yang dituduhkan.
“Perkara judol itu, dibilang kecanduan, enggak. Kalau saya bilang, ibaratnya buat lucu-lucuan, seru-seruan aja. Waktu itu zaman piala dunia, ada bola, biar melek aja,” tuturnya. (*)