Dion Wiyoko dikenal sebagai salah seorang aktor yang terkenal di Indonesia. Beberapa film yang dibintanginya pun terbilang sukses. Seperti ‘Jatuh Cinta Seperti di Film-film’ (2023) yang berhasil memborong tujuh Piala Citra serta ‘Sore: Dari Istri Masa Depan’ (2025) yang kini tengah viral.
Di balik kesuksesan itu, Dion memiliki masa kecil yang berat. Dia sudah harus berpisah dari sang ibu karena perceraian orangtuanya. Hal tersebut meninggalkan pengalaman yang traumatis dalam hidupnya.
“Gue mau nganterin nyokap dari stasiun Surabaya. Di sana sudah sepi penumpang (sudah naik kereta, red), gue nyeret-nyeret nyokap sambil nangis ditungguin masinis. Itu jadi momen terakhir gue nangisin nyokap pas SD,” akunya, dilansir dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Senin (21/7/2025).
Usai pindah, Dion dan kakaknya tidak pernah bertemu dengan sang ibu. Mereka hanya mengandalkan komunikasi via email saat itu.
| Baca Juga: Cara Dion Wiyoko Ajarkan Anak Terbiasa Hidup Bersih dan Sehat
Dion sendiri baru memiliki kesempatan bertemu dengan ibunya pada 2013. Namun pertemuan tersebut justru terasa aneh baginya. Dia bahkan merasa sedikit menyesal karena sudah bertemu dengannya.
“Gue pikir itu bakal jadi momen buat quality time. Tapi pas bertemu, rasanya malah aneh, susah untuk ngajak ngobrol normal dan malah jadi canggung. Ngobrolnya jadi nggak enak,” jelasnya.
Perjuangan masa kecilnya tidak hanya itu. Aktor 41 tahun itu juga harus menghadapi kebangkrutan ekonomi ayahnya. Akhirnya dia pun dititipkan ke rumah salah seorang tante hingga lulus kuliah.
“Kebetulan waktu itu gue bisa modeling, jadi uangnya bisa buat kuliah dan uang saku juga,” ucapnya.
| Baca Juga: Dion Wiyoko Adakan Pameran Foto di Film ‘Sore Istri dari Masa Depan’
Berawal dari sana, wajah Dion Wiyoko mulai dikenal. Debut aktingnya adalah sinetron ‘Cinta Bunga’ (2008), sementara film layar lebar pertamanya adalah ‘Kuntilanak Beranak’ (2009).
Di sisi lain, ketidakhadiran orangtua, membuat Dion memiliki keegoisan yang besar dan keras kepala. Dia juga jadi terlalu memikirkan anaknya daripada orang lain.
“Akhirnya gue terlalu apa-apa ke anak gue, nggak memikirkan istri. Akhirnya gue belajar kalau di sekitar gue ada banyak orang yang perlu dimengerti juga,” ungkapnya.
Demi memperbaiki hal tersebut, Dion dan istri, Fiona, pun sering berkonsultasi ke psikolog. (*)