3 Pekan Pascabencana, 150 KK di Bayang Utara Sumbar Masih Terisolasi

11 hours ago 2

Pesisir Selatan, CNN Indonesia --

Sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) di Ngalau Gadang, Nagari Limau Gadang, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar), hingga kini masih terisolasi pascabencana hidrometeorologi yang menerjang Sumatra akhir November lalu.

Plt Camat IV Nagari Bayang Utara, Darmadi mengatakan masih ada warganya yang terisolasi dan terpaksa bertahan di lokasi.

Akses menuju kediaman 150 KK itu terputus terputus akibat banjir bandang yang terjadi tiga pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada 150 KK atau sekitar 600 jiwa yang saat ini bertahan di Limau-limau Ngalau Gadang. Mereka tidak bisa kemana-mana, karena akses terputus. Jalan masih tertimbun material longsor," jelas Darmadi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/12).

Menurut Darmadi, kendala utama yang dihadapi adalah ketiadaan alat berat di lokasi.

"Alat berat juga tidak bisa masuk ke dalam, karena jembatan putus," katanya.

Kondisi itu menyebabkan distribusi bantuan ke Limau-limau ikut terganggu. Menurutnya dibutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan melewati lokasi longsoran untuk mengirim bantuan. Jalan itu pun hanya bisa dilalui--dan susah payah--oleh pejalan kaki atau sepeda motor.

"Jalanan masih tertimbun material longsor sepanjang 750 meteran. Alat berat tidak bisa masuk ke sana, karena jembatan terputus. Sementara ini sudah dibangun jembatan bambu agar bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor," kata Darmadi.

Kecamatan IV Nagari Bayang Utara menjadi kecamatan definitif sejak 2004. Kecamatan ini meliputi beberapa nagari seperti Puluik-pulik, Koto Ranah, Puluik-puluik Selatan, Muaro Aia, pancuang Taba dan Limau Gadang Pancuang Taba.

Pada bencana hidrometeorologis yang sporadis di Sumatra pada akhir November lalu, hampir seluruh nagari di kecamatan tersebut terdampak.

Tercatat ada 16 rumah hanyut dan tertimbun serta sekitar 200 rumah lainnya mengalami rusak berat hingga sedang.

Warga yang rumahnya hanyut kini mengungsi di Gedung Pertemuan Kecamatan.

"Ada 224 jiwa dari 76 KK yang kini mengungsi di gedung pertemuan kecamatan. Mereka kita siapkan hunian sementara di Kampung Limau Hantu, Nagari Puluik-puluik. Segera dibanguin. Material sudah mulai datang," kata Darmadi.

Banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah daerah di Pulau Sumatra pada akhir November lalu. BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 1059 jiwa per Rabu (17/12) sore. Untuk jumlah korban hilang, dari total tiga provinsi, pada paparan Rabu sore itu berkurang 8, dari sebelumnya 200 kini 192 orang.

Kemudian untuk jumlah pengungsi, hari ini berkurang 17.814 orang, sehingga total berjumlah 588.226.

Jumlah tersebut berkurang dari kemarin total 606.040 orang. Proses pencarian korban masih berlangsung sampai sekarang, selain itu masih ada daerah terdampak yang terisolasi aksesnya.

(kid/ned/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |