Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP buka suara soal kemungkinan masuknya bantuan internasional terhadap korban dan membantu penanggulangan bencana hidrometerologis banjir dan longsor yang sporadis di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) akhir November lalu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mendorong agar pemerintah segera membuka keran bantuan asing untuk penanganan dampak banjir dan longsor di Sumatra.
Hasto menilai penanganan bencana merupakan aspek kemanusiaan sehingga tak mengenal sekat negara. Apalagi, Indonesia selama ini juga kerap memberikan bantuan terhadap penanganan bencana di negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kemanusiaan itu universal. Manusiaan itu tidak berbicara tentang negara. Ketika ada warga dunia yang menjadi korban, Indonesia juga aktif membantu," kata Hasto usai melepas tim bantuan dan tenaga medis partainya untuk banjir Sumatra di Sekolah PDIP, Jakarta, Senin (29/12).
"Nah, sehingga berbagai pintu-pintu kemanusiaan dari bangsa-bangsa lain itu juga sebaiknya dari apa yang dilaporkan dari tim relawan kami itu sebaiknya untuk dapat dibuka," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, dia sekaligus merespons soal desakan agar bencana yang terjadi di Sumatra untuk segera ditetapkan sebagai bencana nasional. Menurut Hasto, desakan itu sebagai masukan penting.
Sebab, banjir dan longsor Sumatra tak pelak sebagai imbas dari kerusakan ekologis yang disebabkan akibat kebijakan yang mengalihfungsikan hutan. Izin terkait hutan sejauh ini datangnya dari pusat.
"Ya kami menerima masukan-masukan tentang pentingnya status bencana nasional ini. Karena di situ juga akan menggugah kesadaran kita bahwa bencana ini diawali dari kerusakan ekologis akibat suatu kebijakan-kebijakan untuk mengonversi hutan," kata Hasto.
Dia lalu bercerita tentang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pernah melakukan moratorium pemanfaatan hutan saat menjadi presiden di awal dekade 2000an lalu. Sebab, menurutnya, menjaga ekosistem merupakan bagian dari kehidupan.
"Maka pada masa Ibu Mega, moratorium hutan itu dilakukan. Dan menjaga ekosistem hutan itu bagian dari kehidupan kita. Maka kita lakukan dari hulu ke hilir. Pada tanggal 5 Desember, dokter-dokter dari PDI Perjuangan sudah hadir ke lapangan membantu rakyat. Ini akan terus," kata Hasto.
Kekinian di Aceh, Gubernur Muzakir Manaf atau Mualem baru saja menerima bantuan kemanusiaan dari warga Malaysia untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di wilayahnya. Penyerahan bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (28/12).
Bantuan sandang dan pangan itu diberikan Majlis Ugama Islam dan Adat Resam Melayu Pahang serta Dewan Perniagaan Malaysia-Aceh.
Beberapa waktu lalu, Mualem mengaku akan tetap menerima bantuan yang datang dari luar negeri tanpa mempersulit untuk masuk ke Tanah Rencong.
Mualem menegaskan dalam kondisi bencana, semangat kemanusiaan harus menjadi landasan utama tanpa memandang latar belakang pihak pemberi bantuan.
"Pada prinsipnya kita ini kemanusiaan. Siapa saja yang menolong kita, tetap ikhlas kita terima. Siapa saja, di mana saja," kata Mualem usai menerima bantuan dari perusahaan multinasional Upland Resources di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Senin (15/12).
Sebelumnya pemerintah pusat menegaskan penanganan bencana di Sumatra saat ini berada dalam kendali penuh pemerintah dan dapat ditangani secara mandiri oleh Bangsa Indonesia. Hal itu diputuskan berdasarkan hasil peninjauan dan asesmen yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sebetulnya kami bagian daripada sistem yang penanggulangan bencana alam yang dipimpin oleh Presiden Prabowo kemarin. Kemudian beliau sudah mengambil suatu evaluasi bahwa bencana ini adalah bencana yang bisa kita atasi oleh bangsa sendiri," kata Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sjafrie menuturkan evaluasi pemerintah menunjukkan bahwa bencana yang terjadi dapat diatasi dengan kemampuan dan sumber daya dalam negeri.
"Kita mempunyai kemampuan peralatan angkut, baik darat, laut maupun udara. Kita memiliki logistik yang cukup, obat-obatan yang memadai, serta tenaga medis yang sangat membantu," katanya.
(thr/kid)

3 hours ago
6

















































