Jakarta, CNN Indonesia --
Selain Bundaran Hotel Indonesia (HI), Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara (Jakut) juga dipilih warga ibu kota dan sekitarnya untuk menghabiskan malam tahun baru 2026. Sejumlah warga ramai-ramai mendirikan tenda alias camping demi menanti pergantian tahun di Ancol.
Warga membawa tenda pribadi masing-masing dan dibangun di sekitar pantai. Ada juga warga yang membangun tenda di pinggir jalan atau di atas trotoar jalan sepanjang pantai. Tampak warga lainnya menggelar tikar dan bersantai di lokasi dekat Pantai Lagoon.
Tahun ini, petasan dilarang untuk dinyalakan. Petugas terdengar mengimbau warga untuk tidak menyalakan petasan pada malam pergantian tahun 2026 di lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga Tangerang Selatan bernama Agustin (43) memboyong tiga anak dan suaminya untuk menikmati pergantian tahun di Ancol. Dia sengaja datang lebih awal untuk menikmati sore hari di pantai.
"Dari Tangerang Selatan, memang sengaja ke Ancol tadi berangkat jam 2 an biar menikmati sore di Ancol, kebetulan libur semua dibawa aja," ujar Agustin mengutip detikcom.
Dia mengatakan ini merupakan kali kedua di Ancol untuk merayakan pergantian tahun. Dia sengaja membawa tenda untuk bersantai karena cuaca yang cenderung hujan.
"Ini tahun kedua (ke Ancol), pasang tenda sengaja kata anak-anak 'bawa aja' tahun kemarin cerah. Ini hujan disuruh bawa sama anak-anak. Pengen ke pantai karena kayak segar aja," ucapnya.
Di pergantian tahun ini, Agustin berharap agar ke depannya semua membaik. Dia turut mendoakan korban bencana Sumatera untuk cepat bangkit dan musibah bencana alam tak terjadi lagi di tahun 2026.
"Harapan semua lebih baiklah, yang kemarin ada bencana cepat bangkit lagi, mudah-mudahan nggak ada lagi musibah seperti tahun ini," tutupnya.
Doa bersama di Kota Tua
Selain Bundaran HI dan Ancol, warga juga memadati kegiatan pergantian tahun di Kota Tua. Warga dari berbagai usia tampak menikmati hiburan yang disediakan, mulai dari penampilan artis ibu kota hingga band-band nasional yang memeriahkan suasana.
Selain hiburan, perayaan malam tahun baru di Kota Tua juga diisi dengan aksi amal dan doa bersama lintas agama. Doa dipanjatkan oleh tokoh dari enam agama sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian bagi korban bencana di Sumatera.
Tak hanya hiburan dan kegiatan amal tetapi arena perayaan dipenuhi pedagang pedagang yang menjual berbagai ornamen tahun baru, seperti terompet hingga lampu hias. Makanan dan jajanan pun melimpah, dengan harga yang ramah di kantong pengunjung.
Salah satunya, pedagang kerak telor, Yusuf (63), yang ikut meramaikan kawasan Kota Tua.
"Alhamdulillah, pengunjung ramai dan mereka juga senang dengan jajanan yang kami jual," ujar Yusuf mengutip detikcom.
Perayaan diperkirakan akan berlangsung hingga tengah malam dengan prosesi pergantian tahun, lepas ketupat, dan hiburan musik yang menghibur seluruh pengunjung.
TMII dihibur Slank
Warga yang menyambut pergantian tahun di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dihibur oleh penampilan sejumlah grup musik salah satu yang paling ditunggu, yaitu Slank.
Ribuan warga tampak menikmati penampilan sejumlah grup musik pada Rabu malam. Meski gerimis mereka tetap bertahan di depan panggung utama pertunjukan.
Mengutip Antara, mereka tampak berdiri dan sebagian duduk menikmati alunan musik yang dibawakan oleh para penampil di panggung utama. Sejumlah grup musik pop saat ini terus menghibur para pengunjung TMII pada malam pergantian tahun.
Sementara untuk Slank tampil dan menghibur pengunjung pada sekitar pukul 23.00 WIB dan menjadi penampilan penutup.
Aksi sosial di Lapangan Banteng
Tak hanya di TMII, warga Jakarta juga memadati Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, untuk merayakan malam pergantian tahun di acara festival musik. Tak sekadar pesta musik, acara ini mengajak pengunjung menggalang dana sosial bagi korban bencana banjir dan longsor di Sumatra .
Vokalis sekaligus gitaris Gugun Blues Shelter, Gugun, yang menjadi salah satu pengisi acara, mengapresiasi konsep 'pesta berbalut donasi' ini. Ia menilai acara ini menjadi wadah yang tepat untuk bersenang-senang tanpa melupakan saudara yang sedang kesusahan.
"Walaupun kita di sini bersenang-senang, tapi tetap ada rasa empati kita untuk saudara-saudara kita yang mengalami bencana alam tersebut," ujar Gugun mengutip detikcom.
Senada dengan Gugun, Nabila Sabhi, penyanyi asal Medan yang turut memeriahkan panggung, mengaku tersentuh dengan antusiasme warga Jakarta. Sebagai putri daerah Sumatra, Nabila merasakan betul pentingnya bantuan yang terkumpul dari acara ini.
"Kesannya pasti senang ya kak. Karena saudara-saudara kita yang ada di Sumatera itu bisa terbantu mungkin. Bisa terbantu dengan adanya konser ini, bisa terbantu dengan penggalangan dana yang ada disini," ungkap Nabila.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/dal)

3 hours ago
3













































